The Conequeror: Lampu Meja Parametrik yang Terinspirasi dari Mbaru Niang

Kezia Age Menghadirkan Sintesis Tradisi dan Inovasi dalam Desain Lampu

Menjelajahi Sisi Kontemporer dari Kehidupan Primitif

Kezia Age, seorang desainer yang terkenal akan pendekatannya yang inovatif dan kontemporer, baru-baru ini meluncurkan sebuah karya yang menggabungkan unsur tradisi dan teknologi modern: The Conequeror Lamp. Lampu meja ini tidak hanya merupakan sebuah sumber cahaya, tetapi juga sebuah pernyataan artistik yang mengundang refleksi tentang hubungan antara masa lalu dan masa kini. Terinspirasi dari rumah adat Mbaru Niang, sebuah simbol arsitektur Indonesia yang menonjolkan struktur konis dan penggunaan bahan alami, The Conequeror Lamp menghadirkan bentuk yang sama dalam konteks yang sepenuhnya baru.

Dengan menggunakan teknologi cetak 3D dan resin, Kezia Age berhasil menciptakan lampu dengan bentuk konis minimalis yang mampu memproyeksikan tiga pola berbeda dan mengubah warna hingga 13 variasi. Inovasi ini tidak hanya menawarkan fungsi pencahayaan, tetapi juga pengalaman emosional yang dapat mengubah ruang apa pun menjadi tempat perlindungan yang tenang. Desain unik ini menonjol karena kemampuannya untuk menggabungkan estetika primitif dengan kecanggihan teknologi LED.

Proses realisasi The Conequeror Lamp melibatkan teknologi cetak 3D yang canggih, memungkinkan Kezia Age untuk mencapai tingkat presisi yang tinggi dalam produksi. Lampu ini dirancang dengan spesifikasi yang kompak, dengan lebar 70 mm, kedalaman 70 mm, dan tinggi 140 mm, membuatnya mudah untuk dipindahkan dan digunakan di berbagai setting, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Interaksi dengan lampu ini juga dirancang untuk menjadi intuitif dan menyenangkan. Pengguna dapat menyesuaikan warna lampu sesuai dengan suasana hati mereka melalui remote control atau aplikasi ponsel, menciptakan proyeksi pola parametrik yang menarik di sekitar mereka. Proyek ini, yang dimulai pada Juni 2023 di Hertfordshire, Inggris, dan selesai pada September 2023, telah menarik perhatian di dunia desain dengan dipamerkannya di University of Hertfordshire pada Oktober 2023.

Riset yang mendasari The Conequeror Lamp berfokus pada mengubah persepsi negatif yang sering dikaitkan dengan suku primitif. Dengan memadukan seni tradisional dalam kerangka produk yang didorong oleh teknologi, lampu ini menawarkan cara baru untuk menghargai nilai artistik dari kehidupan primitif. Tantangan dalam menciptakan desain parametrik yang presisi telah diatasi dengan eksplorasi mock-up yang teliti, menghasilkan sebuah karya yang tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika tinggi.

Kezia Age, dengan The Conequeror Lamp, telah membuktikan bahwa desain yang baik dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Karya ini telah diakui dengan penghargaan Iron dalam A' 3D Printed Forms and Products Design Award pada tahun 2024, sebuah pengakuan atas desain yang praktis, inovatif, dan memenuhi standar profesional serta industri. Hak cipta dari desain ini sepenuhnya dimiliki oleh Kezia Age, 2023, menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi desain kontemporer.


Detail dan Kredit Proyek

Desainer Proyek: Kezia Age
Kredit Gambar: Kezia Age, 2023
Anggota Tim Proyek: Kezia Age
Nama Proyek: Conequeror
Klien Proyek: Duettones Design Lab


Conequeror IMG #2
Conequeror IMG #3
Conequeror IMG #4
Conequeror IMG #5
Conequeror IMG #5

Baca Selanjutnya di Desain Cemerlang